Jumat, 08 April 2016

pemberantasan sarang nyamuk

pembrantasan sarang nyamuk


Hujan turun lagi, saatnya untuk waspada karena tidak hanya adanya ancaman bahaya banjir tetapi ancaman penyakit demam berdarah juga perlu diwaspadai bersama. Penyakit demam berdarah dengue (DBD) yang disebabkan oleh virus dengue dan ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti ini, dari tahun ke tahun angka kesakitannya masih saja tinggi. Korban yang meninggalpun masih ada setiap tahunnya. Masalah DBD merupakan masalah yang dihadapi semua kabupaten di provinsi Bali dan sewaktu-waktu dapat terjadi kejadian luar biasa (KLB).
Permasalahan DBD sangat kompleks yang menyangkut berbagai aspek sehingga memerlukan penanganan multi sektor baik pemerintah, swasta, LSM maupun masyarakat. Penyakit ini sampai saat ini belum ada vaksinnya dan belum ada pengobatan yang spesifik, karena itu maka upaya terbaik yang bisa dilakukan untuk mengurangi kasus DBD adalah meningkatkan upaya pencegahan (promotif dan preventif). Mengingat hal tersebut diatas maka Promosi Kesehatan Dinas Kesehatan provinsi Bali sebagai leading sektor dalam upaya promotif dan pemberdayaan masyarakat selain berkoordinasi dengan lintas program/lintas sektor dan dinas kesehatan kabupaten juga langsung turun ke lapangan untuk melakukan penyebarluasan informasi tentang pencegahan DBD dan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Kegiatan yang dilakukan salah satunya adalah pada bulan April ini melakukan penyuluhan langsung ke pasar- pasar dan lokasi yang dianggap strategis di sekitaran kota Denpasar dan kabupaten Badung yang tinggi jumlah insiden DBD. Adapun pasar- pasar yang disasar adalah Pasar Kreneng, Pasar kumbasari, Pasar Batu Kandik, Pasar Agung Penatih, Pasar Badung, Pasar Mambal, Pasal Blahkiuh, Pasar Beringkit, Pasar Kapal, Lapangan Niti Praja Lumintang dan Lapangan Niti Mandala Renon. Sasarannya adalah para pedagang serta pengunjung pasar khususnya ibu-ibu Rumah Tangga (RT). Cara ini dirasakan efektif karena selain memudahkan mendapatkan sasaran yang cukup banyak, ibu RT adalah sasaran yang efektif karena di dalam keluarga mereka adalah orang yang sangat peduli terhadap kesehatan yang ada di keluarganya. Ibu RT juga berperan penting dalam mewujudkan PHBS di tatanan RT. Tujuan kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang DBD dan PHBS sehingga mereka tahu, mau dan mampu secara mandiri untuk melaksanakan upaya PHBS dan pencegahan penyakit DBD di tatanan rumah tangga, tempat umum dan tempat kerja.
Kegiatan ini juga serangkaian kegiatan mewujudkan Kota Sehat yang merupakan tema dari Hari Kesehatan Sedunia (HKS) yang diperingati pada tanggal 7 April 2010. Kegiatan juga diisi dengan pemasangan Poster DBD dan leaflet, serta dibagikan secara gratis Abate (bubuk pembunuh jentik nyamuk). Upaya penyebarluasan informasi tentang PHBS dan pencegahan DBD juga dilakukan Promkes melalui media elektronik (radio RRI).
PSN adalah upaya untuk mengurangi jumlah nyamuk dengan melakukan pemberantasan jentiknya. Karena fogging yang selama ini dilakukan tidak bisa membunuh semua nyamuk dewasa yang ada sedangkan satu nyamuk bisa bertelur sebanyak 100 buah. Bisa dibayangkan jika kita tidak melakukan pemberantasan sarang nyamuk, maka populasi nyamuk jumlahnya bisa semakin bertambah banyak. Tempat perindukannya/sarang nyamuk aedes aegypti adalah genangan air jernih yang tidak kena tanah (bersinggungan tanah) dimana jumlah sarang nyamuk ini meningkat pada saat musim hujan. Perkembangan hidup nyamuk dari telur menjadi nyamuk dewasa sekitar 10-12 hari, karena itu maka kegiatan PSN harus dilakukan minimal seminggu sekali. Di Indonesia biasanya musim penularan terjadi pada bulan Oktober sampai bulan Mei, puncaknya januari sampai Maret. Masing-masing kota/wilayah/daerah mempunyai pola penularannya masing-masing.
Pemberantasan Sarang Nyamuk yang dilakukan populer dengan istilah 3M PLUS yaitu:
  1. Menguras dan menyikat dinding tempat penampungan air seperti bak mandi/WC, drum, penampungan air AC, Kulkas dll seminggu sekali.
  2. Menutup rapat-rapat tempat penampungan air seperti gentong air/tempayan, tempat air suci/tirta, dll.
  3. Mengubur atau menyingkirkan barang-barang bekas yang dapat menampung air hujan seperti kaleng bekas, ban bekas, botol bekas, dll.
PLUS cara lainnya:
  1. mengganti air vas bunga dan tempat minum burung minimal seminggu sekali.
  2. memperbaiki saluran dan talang air yang tidak lancar/rusak.
  3. menutup lubang-lubang pada potongan bambu/pohon dengan tanah dan mengeringkan air yang ada di penampungan alami seperti air diantara pelepah pisang.
  4. bubuhkan bubuk pembunuh jentik nyamuk (Abate) di tempat-tempat yang sulit dikuras atau di daerah yang sulit air.
  5. pelihara ikan pemakan jentik nyamuk seperti ikan kepala timah, ikan cupang dan ikan nila.
  6. memasang kawat kasa dan tidur menggunakan kelambu.
  7. pencahayaan dan ventilasi di dalam ruangan harus memadai karena nyamuk ini senang hinggap di kamar yang gelap.
  8. jangan biasakan menggantung pakaian karena nyamuk aedes aegypti senang hinggap di benda-benda yang tergantung di dalam rumah seperti gordyn, baju/pakaian dll.
  9. menghindari gigitan nyamuk dengan menggunakan obat nyamuk (bakar,oles, elektrik dll) untuk mencegah gigitan nyamuk. Aktifitas menggigit nyamuk aedes aegypty biasanya dari pagi sampai petang (siang hari) dengan puncak aktifitas antara jam 09.00-10.00 dan jam 16.00-17.00. Karena itu jika anda bepergian terutama ke tempat yang tinggi kasus DBD sebaiknya memakai celana dan baju lengan panjang dan memakai lotion anti nyamuk.
Penyakit DBD ini harus diwaspadai karena kalau sampai terlambat dalam penanganannya bisa berakibat fatal bagi penderitanya. Karena itu harus diketahui tanda dan gejala dari penyakit DBD ini yaitu demam yang mendadak tinggi 2- 7 hari disertai muka kemerahan, sakit kepala, nyeri otot, nyeri tulang sendi/sendi, petekie/bintik-bintik perdarahan, mual, muntah, nafsu makan menurun dan nyeri perut.
Adanya tanda perdarahan seperti epistaksis/mimisan, perdarahan gusi dan muntah darah perlu diwaspadai karena merupakan salah satu tanda kasus yang harus segera di rujuk ke pusat pelayanan kesehatan/rumah sakit. Adanya tanda dan gejala syok pada DBD juga harus diwaspadai yaitu terjadinya penurunan suhu tubuh tiba-tiba, akral dingin, nadi lemah dan kebiruan pada bibir.
Karena itu jika anda panas usahakan untuk istirahat, makan makanan yang bergizi, minum air putih sebanyak 2,5 liter untuk orang dewasa dan minum obat penurun panas atau kompres dahi dengan air hangat. Namun bila panas badan tidak turun dalam jangka waktu 2 hari, periksakan diri segera ke pelayanan kesehatan terdekat.
JADI MARI BERSAMA-SAMA MENERAPKAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI DAN MENCIPTAKAN LINGKUNGAN YANG BERSIH AGAR TERCIPTA KOTA YANG SEHAT DAN WARGA YANG SEHAT DAN PRODUKTIF.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar